Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Uncatagorized

Chapter 0

I don't know if it's just me or rainy season makes people's mind to wander more often, especially when I'm alone like in this past few hours. Besides the fact that I'm leaving Bandung today and unavoidably leaving lots of LFM things going on, there's also this thought that lingers. It's been a few weeks now and I still can't shake this funny yet awkward feeling. The more I think about it, the weirder it gets. It's something that I can't hold yet something that I can do nothing about. Pffft. It's still a pretty "agætis byrjun" tho.

What's Left?

I'm waking up to an empty feeling this morning and then my head got kicked -so hard- by reality with the fact of what had been missing in my life recently (and reluctantly): communication. Communication...that's what I'm lacking of since I moved to Bandung, mostly with people who were really close to me and those I used to share my daily life with, now I barely know their lifes -vice versa. It's frustating... I used to be best at communicating and keeping a relationship (friends and families) stable, and now I'm the one who jump off the boat and make the ship sink. And some holidays in Jakarta doesn't make me capable of catching up some things and cleaning my own mess. Fuck college life. It's hard to keep balance in your old and new life, even harder when you do it alone, and when you're out of control -you lose it all. I don't even have a boyfriend yet I can't even make a friendship work out. God. It sucks how I know nothing about my bestfriends...

DCMBRRR

Gue juga nggak tau kenapa postingan akhir tahun ada lebih dulu ketimbang postingan akhir bulan, whatever tho, it's still December anyway :)) Desember nggak selalu menjadi bulan favorit gue, karena kadang Desember bisa serasa di lagu Violet Hill ( it was long and dark December ) atau terasa perih tapi penuh harap versinya Efek Rumah Kaca. Ya meskipun ada masanya enek belajar uts kimia, enek liat index mafiki yang kurang indah, keujanan, kena becek, menggigil pas lagi wawancara di selasar, gagal syuting outdoor, dan beberapa duka lainnya, Desember kali ini: dingin dan menyenangkan! Lebih tepatnya Bandung di bulan Desember sih... Pertama kalinya bisa menikmati Bandung dan merasa hidup di Bandung -bukannya numpang tidur dan kuliah doang- ya di bulan Desember ini. Meskipun masih ada uts dan uas tapi yang penting masa belajar efektif kuliah selesai, jadi abis uts kimia kerjaannya cuma syuting - wawancara - nyelasar - ngehedon - bengong. Buat temen-temen yang begitu ujian kelar langsu...

Merangkum Tahun

Mendifinisikan tahun 2013 ke suatu generalisasi sesungguhnya sangat susah. Kenapa? Because everything -literally everything- happened in 2013. Ketika dulu 2013 disebut-sebut sebagai "taunnya kita", ternyata emang kurang lebih begitu, sepertinya seantero angkatan 2013 bakal mengamini premis yang gue nyatakan barusan: everything happened in 2013. Di tahun ini, masa lalu dan masa depan bisa-bisanya beriringan. Maksudnya di 2013 inilah titik dimana kebiasaan lama dan kondisi lama yang gue bawa dari kecil berganti sama hal-hal baru yang sepertinya bakal melekat sampai waktu yang lama. Kalo di awal sampe pertengahan tahun itu masa-masa belajar mati-matian di Inten buat masuk FTI, setengah berikutnya adalah masa-masa belajar di FTI sampe mau mati. Kalo setengah tahun pertama adalah masa-masa melambung terlalu tinggi, setengah tahun berikutnya masa-masa nyungsep. Kalo di awal tahun menyimpan minpi buat tetep menulis dan menyelesaikan semua proyek tulisan yang pending, di akhi...
I know I've told people about this zillion times and I'm sorry for being such a grumpy bastard kid, but yeah, the first half of TPB had been a rough time to get through to. Things get better tho; I finally passed that never-ending 2.4 km run test, my scores are getting better, almost all tasks are done (except TA, tanda tangan, essay ganffest), and life is less-shitty-er than before. So I could feel the super heavy giant rock that I'm weighing is finally getting lighter, even tho kabar nilai kimia + uas ttki belom jelas. Storm will passed, rite? I just figured that the "blessing in disguise" shit is surprisingly true. You may hear this as a surprise and I haven't figured what it is yet, but, there's a slight moment of clarity each time I see you. It's weirder and it's getting more awkward the more I think about it, and now that I write about it, it's getting really really awkward hahaha. I still -surprisingly- see it as a blast, tho :p

A Llittle Memo, Not Another Letter

You know you're good at everything and everyone -damn you're the BEST at everything, except when it comes to me (or us). So, just, whatever, you should and you will not screwing things up, and remember that you suck at NOTHING (except, well uh, ya know). I don't know why I'm posting this, maybe because I'm staying up too late while my friends are still in Jakarta. Bottom line: When you feel like failing at something, just don't, because you won't! for you-who-will-know-and-kegeeran-when-reading-this (kalo masih pernah buka link ini :p)

Robot?

Kamu dan mimpi. Mimpi dan kamu. Kamu dan mimpi-mimpi mu. Tahun pada akhirnya akan habis terkikis, tapi gue: statis. Lebih dekat sama mimpi itu omong kosong, yang ada dihempas realita lagi, lagi, dan lagi. Mimpi yang paling baik adalah mimpi yang terpelihara, karena sebaik-baiknya mimpi adalah mimpi yang tetap menjadi mimpi. Katanya sih harus percaya sebaliknya, bener gitu kan? Susah, sumpah. Perdebatan cuma ada dalam batin, karena cuma suara itu yang gue punya. Masalah konsep mimpi selalu jadi permainan otak paling kacrut. Karena kamu -karena kita- seharusnya hidup dari mimpi-mimpi itu kan? Jadi, tolong, bisa bikin saya percaya lagi? #ngomongapasiiii

Dan Terakhir

Ada bercak air di langit-langit kamar kosan saya yang menjadi satu-satunya pusat penglihatan (selain layar hp) sementara pendengaran saya khusyuk pada alunan Suck It and See. Entah sejak kapan bercak itu menjadi hiasan di sana. Kemudian ada juga bercak di solar plexus saya -mungkin- karena saya yakin hepar dan jantung saya benar-benar normal, bercak atau apapun yang menjadikan saya tidak utuh, dan menggerogoti saya entah sejak kapan juga. Saya khawatir atap kamar saya ini suatu saat runtuh, begitupun saya khawatir diri saya tidak akan kembali utuh. Kemarin lalu, untuk pertama kalinya, saya ingin sekali melakukan suatu hal itu dengan benar. Tapi bukan kebenaran atau realisasi dari manusia lain untuk menjadikan hidup seseorang lengkap, atau minimal cukup. Menjadi benar tidak pernah menjadi jawaban, terlebih lagi ketika definisi 'benar' itu pada dasarnya abstrak. Dulu saya percaya keterbatasan saya ada pada kemampuan saya melakukan suatu hal itu dengan benar, hal yang selalu me...
Seminggu di kosan, dan ini kali pertama the gloomy phase strikes in. Everything seems like a pile of shit to me. Setelah tujuh hari kepewean, hari ke delapan ini adalah hari dimana gue udah pengen pindah kosan aja. Kenapa? INTERNET DAN SINYAL. Sebenernya internet kenceng-kenceng aja ini, tapi gak bisa konek ke iphone dan ipod. Blackberry gue, satu-satunya gadget yang (kadang-kadang) bersinyal, kemaren lcdnya rusak untuk yang keempat kalinya. Wastafel kamar mandi gue bocor dan ga di bener-benerin. I'm isolated once I got back to this place. It doesn't feel like home anymore. Satu-satunya yang bikin betah sama kosan ini cuma keempat teman w :( Orang tua gue setiap hari stres mau menghubungi gue, dan sekalinya gue keluar kosan, gue lagi acara kampus. Hahhh. Baru seminggu, tapi semua udah drift away. Ini saat dimana hal-hal yang lo takutin bakal terhapus waktu akhirnya bener-bener terhapus waktu, kayak hobi-hobi gue yang kebuang kemana au tiap ada acara pengenalan kampus etc. Gue t...

Invest Your Misery!

Konon Herodotus dalam buku Historia pernah berkata, "Semakin sering seseorang menulis di blognya -terutama hal tidak penting-, semakin kesepian dan pengangguran lah ia." Mungkin iya mungkin nggak, karena sekarang gue bisa ngeles: mumpung ada waktu sebelum kuliah . This is the last day of my monthly period, but the PMS phase just won't stop bitching out. Or the MS phase, since it's not 'pre-' anymore. In fact, we could interpret it into a new -but the same- thing now; Melancholic Syndrome. HAHA. So yesterday my hormone or just simply myself turns my-already melancholic-self into some super melancholic kid. And these are where I invest my melancholic energy: #1 Watch (500) Days of Summer for the Zillionth Time and Capture ALL the Best Parts Oh have I told you that this is like my most favorite movie of all time? Some may find this movie a bore but I could watch it three times a day and still loving it, I've read the whole script and remember all the li...

Sebelas Hari Lagi dan Ikan Salmon

"...untuk melakukan pencapaian lebih, kita tak bisa hanya bertahan di tempat yang sama. Tidak ada kehidupan yang lebih baik yang bisa didapatkan tanpa melakukan perpindahan. Mau tidak mau, kita harus seperti ikan salmon. Tidak takut pindah dan berani berjuang untuk mewujudkan harapannya." -Raditya Dika, Manusia Setengah Salmon Ya, gue memang salah satu orang yang mengambil life lesson dari buku komedi nonfiksi, sekalipun penulisnya pernah mencoba ngilangin jerawat pake kolor bokapnya. Tapi justru disitu, komedi terutama yang nonfiksi, selalu berformat jujur, jadi no bullshit involved. H-11 . Gue bener-bener berharap gue bisa mengadaptasi kehidupan salmon. Lo tau gak kenapa salmon? Salmon itu ikan yang selalu bermigrasi tiap tahunnya, melawan arus sungai, ribuan kilometer jauhnya -untuk bertelur. Dan jangan kira salmon adalah binatang super, dalam proses kayak gitu banyak diantaranya yang mati, tapi seenggaknya semua ikan salmon berani take a leap of faith. Pokoknya har...

Alhamdulillah

Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar... Terimakasih Ya Allah Semoga nggak terdengar seperti bragging, karena emang ngga, gue bener-bener bersyukur banget sangat super (<-bukan kalimat efektif)... dan gue ngepost ini cuma mau merangkum perasaan gue dan serentetan makasih hehe. Hari ini adalah hari yang super duper panjang dan meresahkan, pala pusing berat pasca tes ugm kemaren 6,5 jam di depan AC, dan jatoh kejengkang di kamar mandi gara-gara diisengin si gendut. Karena parnoan, kewaswasan gue terakumulasi dari berbagai hal ga penting apalagi h-30 menit laptop gue sempet error, pokoknya gue ga berhenti berdoa kalo semua kesialan gue ngga ada hubungannya sama hasil sbmptn. Dan alhamdulillah ngga :D Gue nangis kejer, kata nyokap gue nangisnya kayak nangis sedih hahaha, am not. Jujur dari pasca sbmptn gue cuma berdoa dapet pilihan ketiga atau simak aja tapi ternyata dapet ini YaAllah indah banget, gimana gak nangis kejer? Sampe sekarang gue masih mikir, "Do ...
Siang ini saya membuang memori saya keluar jendela. Dibalik tembok kamar saya ini tidak ada tempat sampah maupun pemulung yang mau repot-repot membawa pergi, menanggung beban yang saya harap saya sendiri mampu memikul. Jadi begitulah, dibalik jendela berukuran sedang yang jernih ini, saya masih bisa melihat serpihan masa lalu maupun angan-angan yang saya bangun setengah mati itu, tergeletak begitu saja, menjadikannya memori-memori baru tentang memori itu sendiri. Jendela ini seakan seperti kaca yang membatasi objek museum, bedanya memori itu entah kenapa tidak mau berjejer rapi dan memilih berjubel, seakan tidak mau dipisahkan satu sama lainnya. Saya bisa saja menutup jendela saya dengan tirai, tapi lagi, saya akan tetap tau mereka menunggui saya di sana. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Anthozoa, Robot, dan Korelasi Maksa

Heavy, heavy rain outside. Saya habis bales dendam tidur siang 4 jam, dan setelah lama-lama bengong sambil dengerin Bands Of Horses - The Funeral berulang-ulang akhirnya memutuskan lari ke sini, too much thoughts. Semua titik balik maupun titik awal hidup saya akan terjadi dua-tiga bulan dari sekarang, dan seperti seorang pecundang, tiap hari saya ketakutan. Malu-maluin. I've set my goals, okay, in fact there's five plans (plan A-E) I've written down, tapi peluangnya memang cuma sampe SIMAK UI. Semua orang bilang, percaya sama diri sendiri, tapi emang itu cukup? Kadang saya takut sebanyak apapun rencana itu adalah rencana-rencana yang salah, saya tau pada akhirnya Tuhan yang menentukan jalan hidup saya, tapi ketidaktauan tentang dimana diri saya nantinya dua bulan dari sekarang aja bikin (agak) frustrasi. Sebenernya sekarang bukannya saya mau ngeluh lagi tentang betapa susahnya tryout-tryout Inten dan gimana nama saya nggak kunjung naik ke seenggaknya tiga lembar pertama, y...

Di Puncak Bukit yang Berduri

Udah sembilan hari tepatnya sejak hari terakhir gue pake seragam SMA, seharusnya kalimat ini bisa lebih dramatis dengan kata-kata "terakhir pake putih abu-abu" tapi sayangnya seragam terakhir yang gue pake adalah seragam batik biru dan rok putih -oke gapenting. Satu-satunya alasan gue belom meracau tentang nostalgia masa SMA setelah hari terakhir sekolah adalah karena, ya, it's too melancholic, too precious, too complicated to be turned into words. Damn. Oh, dan tentunya perasaan itu udah mulai reda setelah puncaknya adalah h-3 UN dan kemudian mesti fokus sama UN dan ljk abalannya jadi kesentimentalan yang meradang di sela-sela belajar tengah malam itu berangsur-angsur hilang. Biarpun gitu, kadang-kadang masih suka bengong dan bertanya-tanya, semuanya beneran udah kelar? (Bukan, bukan, kalo belajar, tryout, dan tes, jelas belum selesai). Waktu, sama sekali bukan hal yang kita punya secara pribadi, atau sesuatu yang dosis dan kecepatannya bisa kita tentukan seenak jidat....

Batas dan Tanpa Batas

Kita manusia paling benci dikotak-kotakin, dihalangin sekat, ditahan sama label batas di sana sini. Pokoknya sekali ada batasan, pasti pengennya dilanggar, mulai dari sesepele bikin fake id biar lolos konser 18+ sampe hampir sinting bikin God particle padahal Tuhan udah bilang nggak boleh nyama-nyamain diri sama Tuhan. Tapi kita takut sama semua hal yang nggak berujung, cuma vampir dan orang gila yang mau immortal, dan jalan yang kita nggak tau ujungnya apa adalah mimpi buruk. Pernah ada temen yang cerita tentang mimpinya, di mimpi itu dia terbang, seakan-akan Newton selama ini salah kaprah tentang gravitasi, dan langit nggak ada ujungnya. Gue inget mimpi gue yang kurang lebih sama, bedanya gue jatuh, ke empty space yang sama aja nggak ada ujungnya, ngga ada batas. Untungnya dalam hal ini masih ada batas: realita. Sesungguhnya prolog dan judul postingan ini cuma tipu muslihat belaka, saudara-saudara. Pada akhirnya postingan ini akan bermuara pada topik kegalauan abg labil 2013: perub...

Tentang Konspirasi Semesta (lagi)

Masih cinta pisang dan berbagai produk olahannya meskipun akhir-akhir ini membiarkan dua sisir pisang membusuk, masih takut ayam, masih mimpi bisa nerbitin buku, masih benci rokok dan bukan perokoknya, masih tergila-gila sama Coldplay, dan masih si gooey romantic yang memuja konspirasi semesta. Gue pernah berubah? Mungkin. Cuma orang lain yang bisa menilai kan? Lingkungan gue dan orang-orang di sekitar gue memang jelas berubah, in both good and bad way, tapi gue harap hal-hal yang mendasari diri gue ngga akan berubah. Because then, I won't recognize my own self anymore. Beberapa minggu lalu gue ikut psikotest sama Uti dan Arza, terus ada bagian dimana kita harus nulis minimal 20 pernyataan tentang diri kita di atas kertas burem. Oh tenang, gue nggak seaneh itu buat nulis "saya cinta pisang" di atas kertas psikotest gue kok, tapi gue beneran nulis hal-hal tentang mimpi gue dan juga konspirasi semesta hahaha. Arza sama Uti cuma ketawa-ketawa aja konspirasi semesta pake diba...

PTN, IPC, dan Mengisi "Pilihan Jurusan:..."

Gue yakin gue nggak akan lupa suatu kejadian kecil di pelajarannya Pak Edi waktu semester kemarin. Waktu itu lagi bahas suatu soal tentang sastra dan karena banyak yang salah, beliau memaklumi otak kami yang ke-ipa-an. "Lagian bapak berani jamin deh, satu delapan nih ya, atau minimal satu kelas ini aja deh, pasti ga ada yang cita-citanya jadi penulis kan?" Dan tanpa basa-basi gue tunjuk tangan, terus malu sendiri deh sama reflek alay gue wkwk. Kemudian beliau mulai agak takjub dan membahas ini di depan melas, oh and believe me I wasn't intend to caper that day hahaha seriously. Yang paling gue nggak akan lupa adalah waktu beliau bilang di akhir pelajaran,"Ya kalau emang minatnya di menulis, lanjutkan ya." *dengan tatapan kebapakan pak edi* Terus malu-malu najis deh gue. Gue ada dalam fase mencari jawaban. Semakin sering nanya orang, semakin bingung lah gue. Yaiyalah wong temen-temen gue juga lagi menghadapi masalah yang kurang lebih sama. So basically I got no o...

The Kid Talks About Future

Udah cukup lama dari terakhir kali hari Jumat gue bener-bener merasa "Friday, I'm in Love", dan bukan, jelas bukan hari ini gue jatuh cinta sama hari Jumat. Oh man, this one is, Fri-i-feel-so-fucked-up-day. Ini masalah yang nggak bisa gue curhatin ke siapa-siapa, even my mom or my bffs. Kenapa? Karena ini semua urusan gue, dan hanya masalah gue menyikapinya, lagian udah mutlak dan ngga bisa diubah. Gue bingung gimana curhatnya berhubung ada beberapa hal yang gaboleh gue cantumin jadi pasti abstrak-_- Sebenernya gue akan tetep curhat di sini meskipun pasti jadinya ga jelas HAHA. Bukan, bukan soal galau jurusan lagi kok, seisi dunia juga tau kalo itu. Gue sekarang ada di batas antara masa sekarang dan masa depan, juga temen-temen gue yang lain. Agak-agak merinding ya setiap inget frase "nanti kalo aku udah gede..." dan "udah gede" means sekarang. Sekarang disaat lo mulai ngambil giant step dan membangun tumpukan domino masa depan dengan bener-bener mate...

(Another) Year End Post

"Don't cry because it's over, smile because it happened." Bleh. That's probably one of the most over-tweeted cliche-teenage-phrase that I've ever read. Terlalu optimis kadang malah bikin segalanya terdengar lebih pathetic, be true sedikit lah, lo mau tersenyum atas berakhirnya hidup seseorang karena, "yaa untung lah dia pernah idup :)"? Oke terlalu ekstrim, but you got the point. 'Tho, too pesimistic isn't a good thing either. Solusinya? Ada yang bilang jangan selalu melihat ke belakang, tapi tetap aja -mengutip Sarah Deshita lewat omnibus Memoritmo-  what kind of heart doesn't look back ? That's super true. But in my own case people wud say to me, "what kind of person always looks back?!" Hahaha. Berhubung udah tanggal 30, just like what I always did, I decided to post some recount about what had been going on this past 11 months. Karena di akhir adalah waktu paling lazim dan normal untuk melihat ke belakang (alibi). T...