Skip to main content

Invest Your Misery!

Konon Herodotus dalam buku Historia pernah berkata, "Semakin sering seseorang menulis di blognya -terutama hal tidak penting-, semakin kesepian dan pengangguran lah ia." Mungkin iya mungkin nggak, karena sekarang gue bisa ngeles: mumpung ada waktu sebelum kuliah.

This is the last day of my monthly period, but the PMS phase just won't stop bitching out. Or the MS phase, since it's not 'pre-' anymore. In fact, we could interpret it into a new -but the same- thing now; Melancholic Syndrome. HAHA. So yesterday my hormone or just simply myself turns my-already melancholic-self into some super melancholic kid. And these are where I invest my melancholic energy:

#1 Watch (500) Days of Summer for the Zillionth Time and Capture ALL the Best Parts

Oh have I told you that this is like my most favorite movie of all time? Some may find this movie a bore but I could watch it three times a day and still loving it, I've read the whole script and remember all the lines, and if one day I could only watch one movie for the rest of my life that movie will be (500) DoS. Period. Why? Here's why. This movie is perfect, and I don't want any discussion against it. The actors, the storyline, the dialogues, the soundtracks, the moods, the sets, the everything, perfect. And no bullshit involved.

Jadi cuma di film ini gue nemuin mood cerita yang terasa begitu kaya, seperti hidup seharusnya (ah tae tis sokbat). Setelah ratusan atau ribuan kali nonton gue tetep ngakak dan berkaca-kaca dan misuh-misuh dan aww-ing, pokoknya jangan pernah nonton film ini sama gue, berisiknya ga nanggung-nanggung dan sangat ngeselin. Ketika lo ada di mood terjelek lo, ini film bener-bener penyembuhan. Awalnya lo bakal gemes liat Tom-Summer super cute relationship dan menjadi hopeless romantic dengan mata berbinar-binar, setelah itu ada kalanya hati lo tersayat-sayat ngeliat seberapa miserable-nya Tom tanpa Summer, dan pada akhirnya lo punya alasan buat mengumpat orang (yeah being sentiment makes you want to curse all the time) karena Summer is a total bitch (-or as quoted, either she's an evil emotionless miserable human being or she's a robot). Pada tahap paling akhir biasanya lo merengek dalam hati mau langsung nikah aja sama Tom.

#2 Melancholy in Harveytown

Setelah menyelesaikan pembuatan playlist ini gue langsung merasa kalo gue jenius. Awalnya cuma meringkuk dengerin Sparks sambil nyelesain suatu tulisan (yang sangat dangdut that people would poop after reading it) dan geregetan kenapa Chris kalo nyanyi pake hati banget dan liriknya sangat heartfelt, muncul gagasan untuk membuat playlist berisi lagu-lagu Coldplay paling heartfelt buat soundtrack hari-hari mendung kedepannya. And it was brilliant. Isinya kalo gak unyu banget ya galau banget.

Sparks: Track pertama karena gue yakin di lagu ini Chris beneran nyanyi pake hati bukan mulut, his voice is so innocent and loving and beautiful and the music is also painfully beautiful. Ceritanya cowoknya melakukan kesalahan terus mereka drift away, terus the guy just can't stop loving her in every way possible. Tanpa kata love pun bagi gue ini salah satu love song Coldplay terEHPIC. Dengarkan liriknya, resapi suaranya, dan rasakan sendiri efeknya.

Wedding Bells: Coldplay's saddest track, termasuk Amsterdam juga. Wedding Bells ceritanya tentang ditinggal kawin, men, ditinggal kawin woy. "Those wedding bells are ringing up upon that hill / and I don't wanna swallow such a bitter pill / you keep on moving but I stayed still / I always loved you and I'll always will." Jangan sampe ditinggal kawin ya guys, dengerin lagu ini aja udah banjir, amit-amit kejadian beneran. Pas bagian, "All kind of poison in my blood / I lost the only thing I've ever loved" rasanya sakit banget, bahkan nggak perlu nunggu lo ngalamin hal yang sama lo udah bisa ngerasain itu semua karena Chris is damn good in expressing it. Tapi Coldplay emang jenius, kawan, mendeskripsikan kehilangan dan derita ditinggal kawin dengan katanya badan lo rasanya diracunin. Ah.

Death and All His Friends: "So come over, just be patient, and don't worry." YES I WILL YES I WON'T WORRY ANYMORE. Terus di dalam lagu ini ada hidden track The Escapist yang menurut gue adalah bagian terbaik lagu ini.

The Scientist acoustic: The better version of the already perfect Coldplay song

Up With The Birds: Inget ending Live 2012 lagunya ini? Lagu ini begitu intim dan optimis di saat bersamaan. "And I won't show or feel any pain / even tho all my armor might rust in the rain / a simple plot / but I know one day good things are coming our way"

U.F.O: Lo tau lo akan mati ketika that future boy of your dreams singing, "then that light hits your eyes / I know I swear / we'll find somewhere the streets are made with gold" No reason, cuma dari sekitar banyak hal untuk dinyanyikan mereka milih frase "then that light hits your eyes" seakan-akan gimana mata seorang cewek memantulkan cahaya adalah sesuatu yang berarti... Bottomline, ini cuma cara seorang hopeless romantic menginterpretasikan lagu band favoritnya, jangan dimasukin ke hati, siapa tau aslinya you maksudnya alien.

uknowhat megulik lagu coldplay satu-satu lewat kacamata gue nggak akan selesai, gue kasih tracklistnya aja ya, and feel the magic yourself:
Sparks - Wedding Bells - See You Soon - For You - U.F.O - Shiver (acoustic) - Live is For Living (Glastonbury live version) - Careful Where You Stand - Fix You - Christmas Lights - Have Yourself a Merry Little Christmas - Us Against The World - Up in Flames - Up With the Birds - Shiver - Yellow - Parachutes - We Never Change - Prospekt's March - Now My Feet Won't Touch The Ground - Help is Around the Corner - Yellow (acoustic) - The Scientist (acoustic) - Gold in Them Hills - Warning Sign - Amsterdam - A Rush of Blood to the Head - Gravity - Death and All His  Friends - The Hardest Part - Swallowed in the Sea - A Message.

#3 Or Just Quit Being Miserable And Get A Life
Sukur-sukur kalo the (P)MS datengnya pas lagi nganggur gini, lah kalo ngga? Kalo lagi sibuk, jangan nyuri-nyuri waktu dengan alesan secupu "gue mau laying in the dark no sunshine dulu!" Ada kalanya gue harus tarik napas sebentar, bengong, dengerin Inni Mer Syngur Vitleysyngur, dan bersyukur. Nggak mungkin seorang manusia nggak punya apapun untuk disyukuri, edisi lebaran banget nih word of wisdomnya. Kalo dipikir-pikir ngapain juga cuma karena kalah sama hormon terus nurut bete seharian nggak ngapa-ngapain dan emang nggak ada apa-apa buat dibetein? Kecuali emang nganggur banget hehe #pembenaran. Things may fall off in the way we never want it to be, but that's life, and there's so many other things to be happy about, right?

Selamat malam takbiran, H-1 Lebaran, dan H-7 pindahan teman-teman!

Comments

Popular posts from this blog

Kenapa saya tidak boleh merasakan apa yang saya rasa Kenapa saya harus bungkam ketika kata memaksa untuk mengalir Kenapa saya harus memiliki keberterimaan yang tidak pernah mampir Kenapa saya harus ada ketika ingin tiada Kenapa saya Harus Kenapa

Svo Hljótt (So Quiet)

Bahasa kesunyian, interpretasi rasa menjadi bahasa tanpa rambatan frekuensi gelombang suara. Meskipun hingar bingar dan kegegapgempitaan kota yang setia melatari kita, tapi lewat itu perasaan kita beresonansi, lewat kesederhanaan yang ditimbulkan sepi. Karena tak perlu kata, ketika kita saling menatap, dan ada janji yang mengikat dari percikan cahaya matamu. Tak usah juga lampu warna-warni yang menyirami jiwa kita dengan segudang omong kosong tentang masa depan dan kefuturistikan yang banal, ketika cahaya-cahaya monokromatik menyelimuti kita dengan kesederhanaan dan kedamaian tanpa sedu-sedan. Kamu bernyanyi pada satu purnama, membawakan kesunyian dengan begitu khidmat, yang bukannya sepi yang mencekik -tapi sepi yang tertuang harapan, yang seakan berbisik kepada hati. Kemudian ketika pada akhirnya nanti kita terjebak pada gonggongan dan ratapan yang disuguhkan realita, kamu berpesan, agar selalu mendengarkan pesan yang dilantunkan kesunyian. (Svo Hljótt adalah judul lagu Si...
Siang ini saya membuang memori saya keluar jendela. Dibalik tembok kamar saya ini tidak ada tempat sampah maupun pemulung yang mau repot-repot membawa pergi, menanggung beban yang saya harap saya sendiri mampu memikul. Jadi begitulah, dibalik jendela berukuran sedang yang jernih ini, saya masih bisa melihat serpihan masa lalu maupun angan-angan yang saya bangun setengah mati itu, tergeletak begitu saja, menjadikannya memori-memori baru tentang memori itu sendiri. Jendela ini seakan seperti kaca yang membatasi objek museum, bedanya memori itu entah kenapa tidak mau berjejer rapi dan memilih berjubel, seakan tidak mau dipisahkan satu sama lainnya. Saya bisa saja menutup jendela saya dengan tirai, tapi lagi, saya akan tetap tau mereka menunggui saya di sana. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Love Like a Sunset, Pt.II - Phoenix (Day 2 - Song with number on the title)

Salah satu lagu favorit gue sepanjang masa! Lagunya ngga sampe 2 menit karena lanjutan dari Love Like a Sunset, Pt.I yang lebih panjang. Ini kalo dibawain live kedua lagu tersebut indahnya ga karuan. Lebih suka part kedua karena membawakan emosi kelemahan gue, yang adalah acceptance . Musiknya melankolis dengan tetap terasa hopeful dan ga menye-menye. Pesannya juga sangat indah dan efektif disampikan dalam 1 menit 46 detik tersebut: [Verse 1] Acres A visible horizon Right where it starts and ends Oh, when did we start the end? [Verse 2] Acres A visible illusion Oh, where it starts, it ends Love like a sunset Di verse pertama, sunset diceritakan sebagai awal dari suatu akhir; alias lah kok tiba-tiba udah mau selesai hubungan ini?! Kemudian di verse kedua langsung masuk ke fase berterima, bahwa hal yang dimulai pasti akan berakhir juga. Bagi gue lagunya menggambarkan relationship / perasaan yang indah banget tapi cuma sebentar -dan masih indah until the very end. Jadi inget pernah dapet...

(Another) Year End Post

"Don't cry because it's over, smile because it happened." Bleh. That's probably one of the most over-tweeted cliche-teenage-phrase that I've ever read. Terlalu optimis kadang malah bikin segalanya terdengar lebih pathetic, be true sedikit lah, lo mau tersenyum atas berakhirnya hidup seseorang karena, "yaa untung lah dia pernah idup :)"? Oke terlalu ekstrim, but you got the point. 'Tho, too pesimistic isn't a good thing either. Solusinya? Ada yang bilang jangan selalu melihat ke belakang, tapi tetap aja -mengutip Sarah Deshita lewat omnibus Memoritmo-  what kind of heart doesn't look back ? That's super true. But in my own case people wud say to me, "what kind of person always looks back?!" Hahaha. Berhubung udah tanggal 30, just like what I always did, I decided to post some recount about what had been going on this past 11 months. Karena di akhir adalah waktu paling lazim dan normal untuk melihat ke belakang (alibi). T...

Triple Local Heroes

WHAT IS UP PEOPLE Beneran nanya. Akhir-akhir ini satu-satunya yang gue kenal lebih baik adalah langit-langit kamar gue. Tiap hari cuma tidur, solat, mandi, buka puasa, refresh timeline, refresh path, ngalor-ngidul di youtube, discovering bandcamp, BIRP, liat langit-langit, tua di jalan gara-gara macet parah tiap memenuhi undangan bukber, dan mengosongi dompet dengan acara bukber yang lama-lama harusnya namanya diganti "raping your own wallet in ramadhan bersama". Welcome to my miserable jomblo  life. Dan setai apapun rutinitas not-so-called liburan panjang ini, gue lebih baik tetap menatap langit-langit kamar sambil dengerin playlist menye-menye dan berharap waktu melambat daripada hidup gue di fastforward ke...The Day. It's H-16 to completely living on my own peeps wuddup! "Nggak posting tentang ketakutan H-16 tisy?" Ada waktunya kawan, ada waktunya. Jadi kalo males banget liat curhatan rutin gue tentang kehidupan, sebaiknya jangan buka blog gue dalam satu m...

That WTF Post

Besok travel paling pagi but now my eyes just won't close. I'm sleepy but not-so-sleepy to sleep and, as always, there's too many thoughts weighing my shoulder. I'm in a big crisis of trusting people. Lame. It's like my own life is bailing on me since I moved to Bandung... Nothing goes my way and people just won't stop jerking out. I know it all started from those broken promises back at my very first day in Bandung, then I learn to stop giving a fuck about it and start building trusts and hopes to new people and new life--but then it brought me here; to the even lower point of having faith on everything except God. I just want some normal life where I don't have to be surrounded with bunch of audhsjfnsdjgrjr. I'm tired, okay. I'm so furious I don't know where to invest this anger I just feel like Ii'm going to burst into tears but then it'll be too weird GAHHH WTF WORLD. This world is full of bullshit. And your shit. And yours and...

Somebody that I used to know?

God I can't imagine I just titled my blog post with that Gotye's punchline like some insecure adolescent on twitter that refers to their ex or sumthin. I don't even have an ex nor boyf. Okay so that's the difference. I can't believe myself that cliché phrase is somehow meant a thing to me. -_- Senin dua minggu lalu -jangan tanya kenapa gue sampe inget waktunya- abis capek-capek kejebak macet pulang dari inten dan buka di jalan, pas makan malem, kayak biasa keluarga gue yang cerewet ngobrol terusss. Dan seperti biasa juga topik nggak jauh-jauh dari temen-temen gue / kakak gue. Yang gak biasa? Hari itu nyokap nanyain sesuatu tentang temen lama, yang -for heaven's sake- gue gatau kabarnya sama sekali sekarang. Gue bete, karena pertanyaan nyokap simpel dan general, tapi gue nggak bisa jawab selain ngomong "tau deh." Kayak semacam abg labil gue minggat dari meja makan secara smooth, nggak lari dengan dramatis (padahal ga ada yang peduli juga tis). Abis so...

Album Reviews [Combo Pack]

I'm back on the deck, hurrah! I'm so missing myself writing a proper readable post, the less-curhat less-sok-poetic post, even 'tho I'm not sure people are even into my music shits...but it feels good to be back on the deck!(?) These are my reviews of not-so-new-released albums that I listen to (not so) recently, ujian and college stuffs really took that much of my time-_- I wish I can come out with fresh recommendations but this is just all I have, here it goes, enjoy! The Temper Trap -  Acoustic Sessions EP Sepertinya The Temper Trap berhasil menemukan formula untuk menelurkan album yang flawless dan sangat pas: make it an EP (nggak sesimpel single dan nggak sepanjang LP) consists of six acoustic version of their best songs, here's when things couldn't go wrong. Sewaktu jaman intensif Inten, kerjaan gue kalo di rumah emang suka curi-curi waktu buat hal nggak penting yang bahkan di waktu luang aja nggak pernah gue lakuin, kayak randomly buka iTunes dan me...

Bandcamp Discoveries

 Just discovered some awesome new music on bandcamp's discover tab, check it out! Dances by Larrapin No Wonder I (single) by LAKE Grapell by Grapell Arbor Lights by Arbor Lights In The Future by Architecture in Helsinki Strange Range by The City and Horses Desire (願う) - R E M I X E S by spazzkid Nothing Lasts Long EP by Painted Palms