God I can't imagine I just titled my blog post with that Gotye's punchline like some insecure adolescent on twitter that refers to their ex or sumthin. I don't even have an ex nor boyf. Okay so that's the difference. I can't believe myself that cliché phrase is somehow meant a thing to me. -_-
Senin dua minggu lalu -jangan tanya kenapa gue sampe inget waktunya- abis capek-capek kejebak macet pulang dari inten dan buka di jalan, pas makan malem, kayak biasa keluarga gue yang cerewet ngobrol terusss. Dan seperti biasa juga topik nggak jauh-jauh dari temen-temen gue / kakak gue. Yang gak biasa? Hari itu nyokap nanyain sesuatu tentang temen lama, yang -for heaven's sake- gue gatau kabarnya sama sekali sekarang. Gue bete, karena pertanyaan nyokap simpel dan general, tapi gue nggak bisa jawab selain ngomong "tau deh." Kayak semacam abg labil gue minggat dari meja makan secara smooth, nggak lari dengan dramatis (padahal ga ada yang peduli juga tis).
Abis solat, gue bengong di kamar. Tiba-tiba gue sadar kalo akhir-akhir ini banyak orang yang gue anggep deket mendadak driftin away. Some of them weren't gentle enough to yell at my face telling what I've done wrong, they just left, as simple as that. Sekarang tiap gue liat ke belakang dan nggak nemu apa yang salah, gue jadi ngerasa semua hal itu gue alamin sendiri, ya know, I couldn't put my feet on their shoes, or I thought I did but it doesn't help a thing.
Ngeri aja rasanya dulu tiap orang nanya tentang salah satu temen gue itu pasti gue bisa nyerocos, sekarang (dan entah kenapa masih banyak aja orang yang suka nanya-nanya) gue cuma bisa bengong atau bilang 'ga tau' atau 'dulu sih...' Apalagi misalkan dulu biasanya lagi ngobrol terus cerita 'eh iya kayak si anu juga gitu!' Lama kelamaan nama itu berubah jadi 'ada tuh temen gue' dan sekarang parahnya jadi 'eh iya ada orang siapa gitu deh'. What to expect? Seenggaknya dengan begitu orang nggak diingetin lagi kalo gue itu temen (atau ada mantan temen?) orang yang udah lama banget ngga kontak secara wajar.
It's crazy how you usually know the simplest thing about them, and in no time, u know nothing about them.
Makanya malem itu gue bbm-in temen-temen gue yang udah 5 taun lebih betah sama gue, yang mungkin terdengar cheesy banget, asking them to never walk away. I'm so done with those thing, seriously. I'm so done blaming myself too even 'tho I failed pointing out what's so wrong about me. Mungkin gue beneran mesti ati-ati banget sama orang, gue stres sendiri mikirin kenapa gue bisa drove those people away that easy... Especially the special ones.
Ngeri juga posting ginian, takut nge-jinx. Terakhir kali ngepost tentang takut perubahan, sesuatu yang paling gue ga mau berubah, langsung lenyap gitu bro lusanya. Men gue cengeng banget. To all of people who read this and tend to leave, at least please explain, it's better being yelled at than being neglected.
Am I loving people too little?
Or too much?
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
Senin dua minggu lalu -jangan tanya kenapa gue sampe inget waktunya- abis capek-capek kejebak macet pulang dari inten dan buka di jalan, pas makan malem, kayak biasa keluarga gue yang cerewet ngobrol terusss. Dan seperti biasa juga topik nggak jauh-jauh dari temen-temen gue / kakak gue. Yang gak biasa? Hari itu nyokap nanyain sesuatu tentang temen lama, yang -for heaven's sake- gue gatau kabarnya sama sekali sekarang. Gue bete, karena pertanyaan nyokap simpel dan general, tapi gue nggak bisa jawab selain ngomong "tau deh." Kayak semacam abg labil gue minggat dari meja makan secara smooth, nggak lari dengan dramatis (padahal ga ada yang peduli juga tis).
Abis solat, gue bengong di kamar. Tiba-tiba gue sadar kalo akhir-akhir ini banyak orang yang gue anggep deket mendadak driftin away. Some of them weren't gentle enough to yell at my face telling what I've done wrong, they just left, as simple as that. Sekarang tiap gue liat ke belakang dan nggak nemu apa yang salah, gue jadi ngerasa semua hal itu gue alamin sendiri, ya know, I couldn't put my feet on their shoes, or I thought I did but it doesn't help a thing.
Ngeri aja rasanya dulu tiap orang nanya tentang salah satu temen gue itu pasti gue bisa nyerocos, sekarang (dan entah kenapa masih banyak aja orang yang suka nanya-nanya) gue cuma bisa bengong atau bilang 'ga tau' atau 'dulu sih...' Apalagi misalkan dulu biasanya lagi ngobrol terus cerita 'eh iya kayak si anu juga gitu!' Lama kelamaan nama itu berubah jadi 'ada tuh temen gue' dan sekarang parahnya jadi 'eh iya ada orang siapa gitu deh'. What to expect? Seenggaknya dengan begitu orang nggak diingetin lagi kalo gue itu temen (atau ada mantan temen?) orang yang udah lama banget ngga kontak secara wajar.
It's crazy how you usually know the simplest thing about them, and in no time, u know nothing about them.
Makanya malem itu gue bbm-in temen-temen gue yang udah 5 taun lebih betah sama gue, yang mungkin terdengar cheesy banget, asking them to never walk away. I'm so done with those thing, seriously. I'm so done blaming myself too even 'tho I failed pointing out what's so wrong about me. Mungkin gue beneran mesti ati-ati banget sama orang, gue stres sendiri mikirin kenapa gue bisa drove those people away that easy... Especially the special ones.
Ngeri juga posting ginian, takut nge-jinx. Terakhir kali ngepost tentang takut perubahan, sesuatu yang paling gue ga mau berubah, langsung lenyap gitu bro lusanya. Men gue cengeng banget. To all of people who read this and tend to leave, at least please explain, it's better being yelled at than being neglected.
Am I loving people too little?
Or too much?
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
Comments
Post a Comment