Salah satu lagu favorit gue sepanjang masa! Lagunya ngga sampe 2 menit karena lanjutan dari Love Like a Sunset, Pt.I yang lebih panjang. Ini kalo dibawain live kedua lagu tersebut indahnya ga karuan. Lebih suka part kedua karena membawakan emosi kelemahan gue, yang adalah acceptance. Musiknya melankolis dengan tetap terasa hopeful dan ga menye-menye. Pesannya juga sangat indah dan efektif disampikan dalam 1 menit 46 detik tersebut:
[Verse 1]
Acres
A visible horizon
Right where it starts and ends
Oh, when did we start the end?
[Verse 2]
Acres
A visible illusion
Oh, where it starts, it ends
Love like a sunset
Di verse pertama, sunset diceritakan sebagai awal dari suatu akhir; alias lah kok tiba-tiba udah mau selesai hubungan ini?! Kemudian di verse kedua langsung masuk ke fase berterima, bahwa hal yang dimulai pasti akan berakhir juga. Bagi gue lagunya menggambarkan relationship / perasaan yang indah banget tapi cuma sebentar -dan masih indah until the very end.
Jadi inget pernah dapet pertanyaan tentang cara paling painless buat mengakhiri suatu hubungan. Waktu itu dengan bitter gue jawab, “mana ada sih???” Sampai sekarang kalo ditanya gimana juga ngga tau jawabannya sih, tapi perasaan yang muncul harusnya mirip seperti yang digambarkan sama lagu ini. Emang acceptance tuh kunci kehidupan banget tapi udah babak belur jungkir balik juga tetep aja susah pengaplikasiannya, ya katanya sih lifelong learning emang. Woelahhh curhat mulu.
DANGDUT BANGET malu sama Thomas Mars, maaf ya bang namanya juga cocoklogi~ Cringe juga bedah lirik lagu cecintaan dalam bahasa endonesa ternyata hehehe.
Comments
Post a Comment