Skip to main content
Ada dua hal yang memacu otak gue buat bacot nulis: bershower dan sendirian di TransJakarta wakaka. Bottomline: semakin sering gue sendiri, semakin bacot lah gue. Jadi kalo gue bacot di twitter dan blog (kayak akhir-akhir ini), that only explains one thing HAHA. Okay let's just not take my alone-ness too serious.
Jadi kemaren, setelah ngesushi dan nonton madagascar 3 sama 3 cewek gila (re: arza acid laras) di setiabudi, gue pulang sendiri naik busway. Kemaren hari yang lumayan menyenangkan setelah hari-hari sebelumnya berasa sampis banget. We laughed a lot, so hard, that me and arza cried a bit hahaha.
Abis transit di kuningan timur, akhirnya langsung kan tuh ke pinang ranti. Udah jam 5 tapi belom rame-rame amat jadi gue dapet duduk :') At one point, orang di sebelah gue turun dan ganti jadi orang lain. Gue baru asik-asik dengerin album BBC yang I Had The Blues But I Shook Them Loose, tiba-tiba si ibu sebelah gue nerima telepon. Hari itu dengan randomnya gue lagi make headphone yang Audio Technica bukan earphone in-ear apple, jadi lebih kedap suara kan tuh. Nah si ibu-ibu itu tiba-tiba aja ngomong hot banget, tapi gue nggak denger dia ngomong apaan since kedap banget headphone gue, tapi pokoknya kedengeran lah nada tingginya dan suaranya berkelekar. Gue, secara professional *cailah, cuma ngeliatin muka orang-orang di depan gue. Gue gaperlu copot headphone dan nengok buat mastiin ni ibu-ibu beneran lagi heboh sendiri apa kagak. Jadi gue cuma observe mimik orang lain: ada yang ngelirik sesekali karena kepo, ada yang melengos males, ada yang gapeduli tetep tidur. Sumpah ini orang nepsong abis, dari sudut mata gue aja bibirnya yang sampe monyong-monyong dahsyat keliatan jelas. Tangannya gerak-gerak sendiri padahal lawan bicaranya juga nggak liat.
Sebenernya gue bisa aja kepo, bisa aja gue sok-sok dengerin ipod tapi lagunya gue matiin, demi dengerin si ibu ini lagi marah-marah sama siapa dan mungkin postingan ini bakal lebih seru kalo gitu. Tapi gue malah gedein volume, capek, entah kenapa gue capek. Minggu ini udah terlalu melelahkan batin gue, klimaksnya gara-gara kompas, dan hal-hal kecil lainnya yang sebenernya selalu jadi masalah gue tapi ketutup sama kesibukan sekolah dan sekarang berasa banget pas libur. Life has been shittier lately, jadi gue nggak perlu denger koaran ibu-ibu random yang terlalu mengekspos masalahnya ke seisi bis, gaperlu dibebani sama masalah orang lain lagi. I'm not talking as if I'm weighing those big world problems on my shoulder. I'm just being a teenager dealing with cliché problems, and believe me, I frickin hate cliché-_-
Dengan backsound Dust On The Ground dan sayup-sayup suara orang marah-marah, gue jadi keinget awal taun. Great times. Termasuk konser BBC, damn it, I wish I could get back to that time.... Entah kenapa kayaknya awal taun dan sekarang itu kalo dibandingin beda banget. Abis liburan semester, pelajaran belom berat, dan kerjaannya pergi mulu nonton konser 2 biji huhu.
Kangen nonton BBC sama acid, kejebak macet di sudirman dan pasrah, buru-buru beli tiket di calo dan pas masuk pas banget baru checksound, terus BBCnya keren banget meskipun kita cuma bermodal pengetahuan dari album kedua&ketiga dan gue malah baru tau album pertamanya yang I Had The Blues dan bengong pas Dust On The Ground dibawain gue kira aransemen ulang padahal malah itu original versionnya :') terus pulang malem-malem makan indomie rebus di pinggir jalan balai pustaka ujan-ujan....hahaha seru abis ye cid.
Life is about discovering ya kan? Kayak di konser itu, gue udah suka banget awalnya sama BBC, dan baru nemu dan tau lagu-lagu di album pertamanya yang ternyata sekarang malah album terkeren mereka menurut gue. Bedanya sama idup gue secara general, makin kesini (atau akhir-akhir) malah nemuin hal-hal yang ngubah great times gue jadi super suck. I'm exhausted to be honest. Gue tau gue kedengeran cengeng banget, percaya deh gue juga ga suka kayak gini, but what you see is what it is.
"And alright lets go outside,
and rise, rise, rise, to the meaning of life,
I'm trying but we're all falling out,
I want to go back to old times" -The Hill, Bombay Bicycle Club
Tapi yasudah lah, I got to be more grateful, live, and deal with it. If life is about discovering, then I'll discover plenty of enjoyable surprise around the corner, aamiin.

Comments

Popular posts from this blog

Kenapa saya tidak boleh merasakan apa yang saya rasa Kenapa saya harus bungkam ketika kata memaksa untuk mengalir Kenapa saya harus memiliki keberterimaan yang tidak pernah mampir Kenapa saya harus ada ketika ingin tiada Kenapa saya Harus Kenapa

Svo Hljótt (So Quiet)

Bahasa kesunyian, interpretasi rasa menjadi bahasa tanpa rambatan frekuensi gelombang suara. Meskipun hingar bingar dan kegegapgempitaan kota yang setia melatari kita, tapi lewat itu perasaan kita beresonansi, lewat kesederhanaan yang ditimbulkan sepi. Karena tak perlu kata, ketika kita saling menatap, dan ada janji yang mengikat dari percikan cahaya matamu. Tak usah juga lampu warna-warni yang menyirami jiwa kita dengan segudang omong kosong tentang masa depan dan kefuturistikan yang banal, ketika cahaya-cahaya monokromatik menyelimuti kita dengan kesederhanaan dan kedamaian tanpa sedu-sedan. Kamu bernyanyi pada satu purnama, membawakan kesunyian dengan begitu khidmat, yang bukannya sepi yang mencekik -tapi sepi yang tertuang harapan, yang seakan berbisik kepada hati. Kemudian ketika pada akhirnya nanti kita terjebak pada gonggongan dan ratapan yang disuguhkan realita, kamu berpesan, agar selalu mendengarkan pesan yang dilantunkan kesunyian. (Svo Hljótt adalah judul lagu Si...
Siang ini saya membuang memori saya keluar jendela. Dibalik tembok kamar saya ini tidak ada tempat sampah maupun pemulung yang mau repot-repot membawa pergi, menanggung beban yang saya harap saya sendiri mampu memikul. Jadi begitulah, dibalik jendela berukuran sedang yang jernih ini, saya masih bisa melihat serpihan masa lalu maupun angan-angan yang saya bangun setengah mati itu, tergeletak begitu saja, menjadikannya memori-memori baru tentang memori itu sendiri. Jendela ini seakan seperti kaca yang membatasi objek museum, bedanya memori itu entah kenapa tidak mau berjejer rapi dan memilih berjubel, seakan tidak mau dipisahkan satu sama lainnya. Saya bisa saja menutup jendela saya dengan tirai, tapi lagi, saya akan tetap tau mereka menunggui saya di sana. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Love Like a Sunset, Pt.II - Phoenix (Day 2 - Song with number on the title)

Salah satu lagu favorit gue sepanjang masa! Lagunya ngga sampe 2 menit karena lanjutan dari Love Like a Sunset, Pt.I yang lebih panjang. Ini kalo dibawain live kedua lagu tersebut indahnya ga karuan. Lebih suka part kedua karena membawakan emosi kelemahan gue, yang adalah acceptance . Musiknya melankolis dengan tetap terasa hopeful dan ga menye-menye. Pesannya juga sangat indah dan efektif disampikan dalam 1 menit 46 detik tersebut: [Verse 1] Acres A visible horizon Right where it starts and ends Oh, when did we start the end? [Verse 2] Acres A visible illusion Oh, where it starts, it ends Love like a sunset Di verse pertama, sunset diceritakan sebagai awal dari suatu akhir; alias lah kok tiba-tiba udah mau selesai hubungan ini?! Kemudian di verse kedua langsung masuk ke fase berterima, bahwa hal yang dimulai pasti akan berakhir juga. Bagi gue lagunya menggambarkan relationship / perasaan yang indah banget tapi cuma sebentar -dan masih indah until the very end. Jadi inget pernah dapet...

(Another) Year End Post

"Don't cry because it's over, smile because it happened." Bleh. That's probably one of the most over-tweeted cliche-teenage-phrase that I've ever read. Terlalu optimis kadang malah bikin segalanya terdengar lebih pathetic, be true sedikit lah, lo mau tersenyum atas berakhirnya hidup seseorang karena, "yaa untung lah dia pernah idup :)"? Oke terlalu ekstrim, but you got the point. 'Tho, too pesimistic isn't a good thing either. Solusinya? Ada yang bilang jangan selalu melihat ke belakang, tapi tetap aja -mengutip Sarah Deshita lewat omnibus Memoritmo-  what kind of heart doesn't look back ? That's super true. But in my own case people wud say to me, "what kind of person always looks back?!" Hahaha. Berhubung udah tanggal 30, just like what I always did, I decided to post some recount about what had been going on this past 11 months. Karena di akhir adalah waktu paling lazim dan normal untuk melihat ke belakang (alibi). T...

Triple Local Heroes

WHAT IS UP PEOPLE Beneran nanya. Akhir-akhir ini satu-satunya yang gue kenal lebih baik adalah langit-langit kamar gue. Tiap hari cuma tidur, solat, mandi, buka puasa, refresh timeline, refresh path, ngalor-ngidul di youtube, discovering bandcamp, BIRP, liat langit-langit, tua di jalan gara-gara macet parah tiap memenuhi undangan bukber, dan mengosongi dompet dengan acara bukber yang lama-lama harusnya namanya diganti "raping your own wallet in ramadhan bersama". Welcome to my miserable jomblo  life. Dan setai apapun rutinitas not-so-called liburan panjang ini, gue lebih baik tetap menatap langit-langit kamar sambil dengerin playlist menye-menye dan berharap waktu melambat daripada hidup gue di fastforward ke...The Day. It's H-16 to completely living on my own peeps wuddup! "Nggak posting tentang ketakutan H-16 tisy?" Ada waktunya kawan, ada waktunya. Jadi kalo males banget liat curhatan rutin gue tentang kehidupan, sebaiknya jangan buka blog gue dalam satu m...

That WTF Post

Besok travel paling pagi but now my eyes just won't close. I'm sleepy but not-so-sleepy to sleep and, as always, there's too many thoughts weighing my shoulder. I'm in a big crisis of trusting people. Lame. It's like my own life is bailing on me since I moved to Bandung... Nothing goes my way and people just won't stop jerking out. I know it all started from those broken promises back at my very first day in Bandung, then I learn to stop giving a fuck about it and start building trusts and hopes to new people and new life--but then it brought me here; to the even lower point of having faith on everything except God. I just want some normal life where I don't have to be surrounded with bunch of audhsjfnsdjgrjr. I'm tired, okay. I'm so furious I don't know where to invest this anger I just feel like Ii'm going to burst into tears but then it'll be too weird GAHHH WTF WORLD. This world is full of bullshit. And your shit. And yours and...

Somebody that I used to know?

God I can't imagine I just titled my blog post with that Gotye's punchline like some insecure adolescent on twitter that refers to their ex or sumthin. I don't even have an ex nor boyf. Okay so that's the difference. I can't believe myself that cliché phrase is somehow meant a thing to me. -_- Senin dua minggu lalu -jangan tanya kenapa gue sampe inget waktunya- abis capek-capek kejebak macet pulang dari inten dan buka di jalan, pas makan malem, kayak biasa keluarga gue yang cerewet ngobrol terusss. Dan seperti biasa juga topik nggak jauh-jauh dari temen-temen gue / kakak gue. Yang gak biasa? Hari itu nyokap nanyain sesuatu tentang temen lama, yang -for heaven's sake- gue gatau kabarnya sama sekali sekarang. Gue bete, karena pertanyaan nyokap simpel dan general, tapi gue nggak bisa jawab selain ngomong "tau deh." Kayak semacam abg labil gue minggat dari meja makan secara smooth, nggak lari dengan dramatis (padahal ga ada yang peduli juga tis). Abis so...

Album Reviews [Combo Pack]

I'm back on the deck, hurrah! I'm so missing myself writing a proper readable post, the less-curhat less-sok-poetic post, even 'tho I'm not sure people are even into my music shits...but it feels good to be back on the deck!(?) These are my reviews of not-so-new-released albums that I listen to (not so) recently, ujian and college stuffs really took that much of my time-_- I wish I can come out with fresh recommendations but this is just all I have, here it goes, enjoy! The Temper Trap -  Acoustic Sessions EP Sepertinya The Temper Trap berhasil menemukan formula untuk menelurkan album yang flawless dan sangat pas: make it an EP (nggak sesimpel single dan nggak sepanjang LP) consists of six acoustic version of their best songs, here's when things couldn't go wrong. Sewaktu jaman intensif Inten, kerjaan gue kalo di rumah emang suka curi-curi waktu buat hal nggak penting yang bahkan di waktu luang aja nggak pernah gue lakuin, kayak randomly buka iTunes dan me...

Bandcamp Discoveries

 Just discovered some awesome new music on bandcamp's discover tab, check it out! Dances by Larrapin No Wonder I (single) by LAKE Grapell by Grapell Arbor Lights by Arbor Lights In The Future by Architecture in Helsinki Strange Range by The City and Horses Desire (願う) - R E M I X E S by spazzkid Nothing Lasts Long EP by Painted Palms