Sekarang tanggal berapa? Jam berapa? *sok lupa* H-1 SNMPTN tertulis dan....wawancara program magang kompas MuDa *flat face*
Okay, program magang taunan ini emang sepele mungkin buat kalian, dan minggu ini habis buat panikin kakak gue buat snmptn tertulis besok, jadi wawancara ini cuma intermezzo. Tapi dengan semua kesialan malam ini gue sadar satu hal: gue belom siap. sama. sekali. Jadi pas seleksi berkas kemaren lewat email gue nyantumin salah satu tulisan gue yang di muat di Student Globe, dan begitu besok disuruh dibawa dan baru gue cari malem ini, that frickin newspaper is nowhere to be found :) Perfect :) Habis itu akhirnya gue pasrah aja terus mau ngeprint biasa aja, berikut beberapa artikel selain itu dan biodata. Tiba-tiba printer laknat itu menjadi bentuk konspirasi semesta yang menjengkelkan: tintanya abis. Wuidih seneng banget gue. Silahkan tertawa, printer sial, sekarang mbak gue lagi ke warnet nyiahaha. Eh gaboleh takabur entar gagal lagi ngeprintnya :')
Selain itu, awalnya gue sok selow bre, merasa udah beberapa kali wawancara orang, jadi selo lah diwawancara. Tapi, gue baru sadar satu hal: diwawancara dan mewawancara adalah dua hal berbeda. Dan gue sadar hal lain: gue nggak sesering itu wawancara. HAHA. Sekarang waktunya backroll ke rumah tetangga.
Mewawancara
Selama gue kerja *asik* di Takitri, gue baru sadar gue lebih banyak nulis artikel lepas ketimbang wawancara, dan kalaupun ada, most of it-atau semuanya- wawancara lewat BBM. Shitman. Apa yang gue pelajari dari wawancara lewat BBM buat karir gue kedepannya?! Tapi setelah dipikir lagi, riwayat mewawancara paling kece adalah ngewawancarain WSATCC sama TTATW buat dokumenter sinem. Eh tunggu dulu...itu gue jadi kameramen :') :') Ternyata membuat postingan ini bikin gue tambah sadar keamatiran gue nyahaha tokek. Kalo boleh sombong, I'm good at making questions, but damn I suck at public speaking :') ayey. Mungkin salah satu pengalaman wawancara yang paling heboh dan bener-bener gue yang wawancara itu waktu wawancarain komisaris humasnya BNN buat bikin artikel kompas MuDa, but then again, karena kurangnya kerja kelompok, pengalaman itu bisa diinget sebagai pengalaman "magang bersama, kerja sendiri, gagal dipublished". Bottomline? Failed.
Diwawancara
Disamping diwawancara selalu sendiri dan mewawancara biasanya ada plus one. Kalo diinget dari pengalaman diwawancara gue yang sedikit, selalu diiringi dengan perut mules dan hasrat ngais tanah di ruang tunggu. Padahal cuma pernah diwawancara pas mau masuk 8 dan mau masuk TBI =D nah wawancara TBI selow soalnya bertiga, tapi wawancara itu berakhir dengan sang native menjuluki kami bertiga (+acid caca) sebagai The Three Lions. Bukan pengalaman menarik. Damn it apa yang harus gue lakukan besok? Mungkin gue harus gesit mencari persamaan gue sama sang pewawancara besok, siapa tau kita bisa lebih akrab, dan lanjut ke jenjang berikutnya (kidding, okay?)
Ah sudahlah. Berniat menenangkan diri malah makin panik. Panik bro. Tidur aja deh sebelum nonton Inggris Perancis. Sekali lagi, break a leg dan good luck buat laskar tertulis!!!!! Dan goodluck untuk diri saya sendiri :) If you want something so bad, you gotta do nothing but grab it with all that you've got. SEMANGAT!
Comments
Post a Comment