If lately my days in college are bad because of exams and tasks, I can only define today with: dreadfully awful.
Jadi hari ini adalah harinya UAS Kalkulus III which is materinya sungguh mengerikan ditambah lagi sibuk menyelesaikan tubes TMP dan PPST di H-2 dan H-1 (crazy shit huh). Semalam sebelumnya gue sungguh depresi akan beberapa materi kalkulus yang belum kepegang karena waktu belajarnya keambil perhitungan LRP yang nggak ada abisnya dan menerjemahkan paper QFD. I took a bottle of frickin red bull (rrr..kratingdaeng) just to keep me awake all night and all morning and only got 3 hours of sleep. It got me depressed (I'm depressed all the time). I cried all the time too, and I keep it alone -duh, because everybody's used to my crying and probably be sick of it by now. Dan satu hal lagi yang menambah kedepresian hari ini: harus presentasi tubes TMP dulu jam 9-12 sementara ujian kalkulus jam 4, yang berarti membuang waktu belajar kalkulus sekitar 3-4 jam.
Dan dimulailah hari yang terlihat begitu menyeramkan ini.
I tried to keep myself calm tho. Karena setiap presentasi di depan gue selalu nervous dan voice cracking, I know good enough that feaking out way before the presentation starts won't do me any good. I don't bother all my friends' "jir gue panik" "jir gue deg-degan banget". Oh iya, perlu diketahui juga bahwa dosen yang satu ini sangatlah strict terhadap apapun, makanya semua orang nervous --terlebih lagi macem-macem cerita dari senior. Well, anyway, selama kelompok lain presentasi yang gue lakukan adalah komat-kamit ngafalin yang mau diomongin dan nulis poin-poin penting di kertas. Karena gue presentasiin bagian yang gue kerjain di paper ya gue rasa gue lebih dari siap buat maju ke depan.
Akhirnya tibalah waktu kelompok gue maju. Perkenalan lancar, terus Aiy jelasin pendahuluan, dan saatnya gue yang jelasin subbab 2.
And suddenly it just clicked, in a snap, I forget all the things that I need to say. Gue bahkan gabisa memutuskan harus liat ke catetan di tangan atau ke poin presentasi, panik. Kepala dan kuping gue kerasa panas, I'm sure as hell I looked like a roasted pig that moment. My hands are shaking, my voice is cracking. Shit. Gue tetap lanjut jelasin dengan banyak "eee.." "eee..." sambil ngomong gemeter, gelagepan, dan semua combo anything-that-could-go-wrong-in-presentation. Geez, I didn't even know what I was talking about, my lips kept moving but my head just shut. Nightmare. Dan disela-sela kekacauan itu, dosennya interupsi.
"Saudara daripada ngomong nggak jelas diskip ajalah, isinya juga sama kayak yang sebelum-sebelumnya tadi ini. Gausah buang waktu temen-temennya, Saudara ngomong gak jelas kayak gitu."
Probably malaikat izroil sudah berada di dekat w ketika itu. I'm a dead man. Gosh. Semuanya jadi makin kacau, gue makin panik, makin gemeter, makin gatau harus apa, I skipped some slide yang udah dijelasin kelompok sebelumnya dan lanjut lagi di slide yang belum dijelasin. Dan segala ke nggak jelasan itu tetap berlanjut, every fucking thing yang gue hapal di luar kepala just went off like that. It's fucking Quality Function Deployment! I KNOW all the shit for heaven's sake! Tapi yang semua orang liat tadi siang cuma seorang mahasiswi dongo yang bahkan gatau apa yang keluar dari mulutnya. I wish I could just disappear rightaway. Tapi ngga bisa, dan dengan terbata-bata gue menyelesaikan penjelasan gue yang nggak ada jelasya sama sekali.
Lanjut dianti yang jelasin, lancar. Lanjut Marsya yang jelasin, lancar juga, kemudian si ibu ini emang mungkin kelaperan atau kepanasan karena tiba-tiba dia menyerang Marsya yang lagi jelasin dengan segala kepercayadirian yang dia punya, nanya-nanya hal yang obvious tapi in the most intimidating way possible. Shit.
Lalu setelah presentasinya berakhir, muncullah waktu ibunya menceramahi kelompok kita. Nggak paham materi and shits. It's most likely hasil dari kesel sama gue dan jadiin kelompok gue buruk di mata dia. Dan hari itu belum lengkap tanpa kalimat "Terutama Saudara yang tadi paling kacau, kenapa? Tidak baca papernya?" Kata dosen w, straight to my face. Kalo ini uji nyali, gue yakin betul gue bakal dadah-dadah ke kamera.
Ada satu hal yang nggak semua orang tau kecuali orang-orang se MTI. I sucked THAT bad at speaking in public. Gue gabisa ngomong di forum osjur, sekalinya ngomong lagi-lagi semua argumen gue hilang, gemeteran, terbata-bata, selalu gitu. Waktu osjur tentunya cuma jadi bahan ketawaan abis beres forum, tapi di depan dosen ini tiba-tiba semua pride yang gue bawa ditenggelamkan dalam-dalam. Gue, yang nggak tau harus jawab apa, ya jujur bilang gue gabisa ngomong depan publik. Dan makin menjadilah dia.
"Saudara tidak bisa menjadikan itu sebagai alasan"
"Saudara di kehidupan berikut-berikutnya harus bisa mengutarakan ide yang saudara punya ke depan orang banyak, apalagi mahasiswa MRI"
"Saudara tidak akan bisa sukses jika saudara membenarkan kelemahan saudara itu di dalam diri saudara sendiri, itu harus dilawan"
dst.
I got slapped so hard with those words. Well, I know that all of those are true, but I don't really prepared to hear those from her and in front of the class. All I could do is just nodding my head (yeah what else could I do).
Lalu seperti yang sudah bisa ditebak kalkulusnya sangatlah sulit.
Tapi hal paling menyakitkan hari ini tetap semua omongan Ibu Lucia yang meski berkritik membangun namun membuat gue tertekan sepanjang hari dan sampe sekarang belum berhenti tertekan karena belum cerita sama Mama. Gosh. I talked A LOT to people, even strangers, I'm so good at talking with people. But when it comes to public I just went as stupid as a donkey. Gue udah tau ini dari lama, tapi gue baru sadar kalo ini sebuah isu yang besar di keberlangsungan hidup gue kedepannya. Gue tau at one point these all got to stop. I probably need to go to some public speaking course or even to a shrink. My closest ones probably didn't notice this issue because I'm a lot of a talkative.
Mungkin sesadis apapun kata-kata doi, memang ini titik dimana gue butuh digampar sama facts menyedihkan itu.
I promise that the whole class would see me talk so fluent like never before
((setelah I took the frickin course atau mungkin find the solution on internet))
Jadi hari ini adalah harinya UAS Kalkulus III which is materinya sungguh mengerikan ditambah lagi sibuk menyelesaikan tubes TMP dan PPST di H-2 dan H-1 (crazy shit huh). Semalam sebelumnya gue sungguh depresi akan beberapa materi kalkulus yang belum kepegang karena waktu belajarnya keambil perhitungan LRP yang nggak ada abisnya dan menerjemahkan paper QFD. I took a bottle of frickin red bull (rrr..kratingdaeng) just to keep me awake all night and all morning and only got 3 hours of sleep. It got me depressed (I'm depressed all the time). I cried all the time too, and I keep it alone -duh, because everybody's used to my crying and probably be sick of it by now. Dan satu hal lagi yang menambah kedepresian hari ini: harus presentasi tubes TMP dulu jam 9-12 sementara ujian kalkulus jam 4, yang berarti membuang waktu belajar kalkulus sekitar 3-4 jam.
Dan dimulailah hari yang terlihat begitu menyeramkan ini.
I tried to keep myself calm tho. Karena setiap presentasi di depan gue selalu nervous dan voice cracking, I know good enough that feaking out way before the presentation starts won't do me any good. I don't bother all my friends' "jir gue panik" "jir gue deg-degan banget". Oh iya, perlu diketahui juga bahwa dosen yang satu ini sangatlah strict terhadap apapun, makanya semua orang nervous --terlebih lagi macem-macem cerita dari senior. Well, anyway, selama kelompok lain presentasi yang gue lakukan adalah komat-kamit ngafalin yang mau diomongin dan nulis poin-poin penting di kertas. Karena gue presentasiin bagian yang gue kerjain di paper ya gue rasa gue lebih dari siap buat maju ke depan.
Akhirnya tibalah waktu kelompok gue maju. Perkenalan lancar, terus Aiy jelasin pendahuluan, dan saatnya gue yang jelasin subbab 2.
And suddenly it just clicked, in a snap, I forget all the things that I need to say. Gue bahkan gabisa memutuskan harus liat ke catetan di tangan atau ke poin presentasi, panik. Kepala dan kuping gue kerasa panas, I'm sure as hell I looked like a roasted pig that moment. My hands are shaking, my voice is cracking. Shit. Gue tetap lanjut jelasin dengan banyak "eee.." "eee..." sambil ngomong gemeter, gelagepan, dan semua combo anything-that-could-go-wrong-in-presentation. Geez, I didn't even know what I was talking about, my lips kept moving but my head just shut. Nightmare. Dan disela-sela kekacauan itu, dosennya interupsi.
"Saudara daripada ngomong nggak jelas diskip ajalah, isinya juga sama kayak yang sebelum-sebelumnya tadi ini. Gausah buang waktu temen-temennya, Saudara ngomong gak jelas kayak gitu."
Probably malaikat izroil sudah berada di dekat w ketika itu. I'm a dead man. Gosh. Semuanya jadi makin kacau, gue makin panik, makin gemeter, makin gatau harus apa, I skipped some slide yang udah dijelasin kelompok sebelumnya dan lanjut lagi di slide yang belum dijelasin. Dan segala ke nggak jelasan itu tetap berlanjut, every fucking thing yang gue hapal di luar kepala just went off like that. It's fucking Quality Function Deployment! I KNOW all the shit for heaven's sake! Tapi yang semua orang liat tadi siang cuma seorang mahasiswi dongo yang bahkan gatau apa yang keluar dari mulutnya. I wish I could just disappear rightaway. Tapi ngga bisa, dan dengan terbata-bata gue menyelesaikan penjelasan gue yang nggak ada jelasya sama sekali.
Lanjut dianti yang jelasin, lancar. Lanjut Marsya yang jelasin, lancar juga, kemudian si ibu ini emang mungkin kelaperan atau kepanasan karena tiba-tiba dia menyerang Marsya yang lagi jelasin dengan segala kepercayadirian yang dia punya, nanya-nanya hal yang obvious tapi in the most intimidating way possible. Shit.
Lalu setelah presentasinya berakhir, muncullah waktu ibunya menceramahi kelompok kita. Nggak paham materi and shits. It's most likely hasil dari kesel sama gue dan jadiin kelompok gue buruk di mata dia. Dan hari itu belum lengkap tanpa kalimat "Terutama Saudara yang tadi paling kacau, kenapa? Tidak baca papernya?" Kata dosen w, straight to my face. Kalo ini uji nyali, gue yakin betul gue bakal dadah-dadah ke kamera.
Ada satu hal yang nggak semua orang tau kecuali orang-orang se MTI. I sucked THAT bad at speaking in public. Gue gabisa ngomong di forum osjur, sekalinya ngomong lagi-lagi semua argumen gue hilang, gemeteran, terbata-bata, selalu gitu. Waktu osjur tentunya cuma jadi bahan ketawaan abis beres forum, tapi di depan dosen ini tiba-tiba semua pride yang gue bawa ditenggelamkan dalam-dalam. Gue, yang nggak tau harus jawab apa, ya jujur bilang gue gabisa ngomong depan publik. Dan makin menjadilah dia.
"Saudara tidak bisa menjadikan itu sebagai alasan"
"Saudara di kehidupan berikut-berikutnya harus bisa mengutarakan ide yang saudara punya ke depan orang banyak, apalagi mahasiswa MRI"
"Saudara tidak akan bisa sukses jika saudara membenarkan kelemahan saudara itu di dalam diri saudara sendiri, itu harus dilawan"
dst.
I got slapped so hard with those words. Well, I know that all of those are true, but I don't really prepared to hear those from her and in front of the class. All I could do is just nodding my head (yeah what else could I do).
Lalu seperti yang sudah bisa ditebak kalkulusnya sangatlah sulit.
Tapi hal paling menyakitkan hari ini tetap semua omongan Ibu Lucia yang meski berkritik membangun namun membuat gue tertekan sepanjang hari dan sampe sekarang belum berhenti tertekan karena belum cerita sama Mama. Gosh. I talked A LOT to people, even strangers, I'm so good at talking with people. But when it comes to public I just went as stupid as a donkey. Gue udah tau ini dari lama, tapi gue baru sadar kalo ini sebuah isu yang besar di keberlangsungan hidup gue kedepannya. Gue tau at one point these all got to stop. I probably need to go to some public speaking course or even to a shrink. My closest ones probably didn't notice this issue because I'm a lot of a talkative.
Mungkin sesadis apapun kata-kata doi, memang ini titik dimana gue butuh digampar sama facts menyedihkan itu.
I promise that the whole class would see me talk so fluent like never before
((setelah I took the frickin course atau mungkin find the solution on internet))
Comments
Post a Comment