Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2013

Tentang Konspirasi Semesta (lagi)

Masih cinta pisang dan berbagai produk olahannya meskipun akhir-akhir ini membiarkan dua sisir pisang membusuk, masih takut ayam, masih mimpi bisa nerbitin buku, masih benci rokok dan bukan perokoknya, masih tergila-gila sama Coldplay, dan masih si gooey romantic yang memuja konspirasi semesta. Gue pernah berubah? Mungkin. Cuma orang lain yang bisa menilai kan? Lingkungan gue dan orang-orang di sekitar gue memang jelas berubah, in both good and bad way, tapi gue harap hal-hal yang mendasari diri gue ngga akan berubah. Because then, I won't recognize my own self anymore. Beberapa minggu lalu gue ikut psikotest sama Uti dan Arza, terus ada bagian dimana kita harus nulis minimal 20 pernyataan tentang diri kita di atas kertas burem. Oh tenang, gue nggak seaneh itu buat nulis "saya cinta pisang" di atas kertas psikotest gue kok, tapi gue beneran nulis hal-hal tentang mimpi gue dan juga konspirasi semesta hahaha. Arza sama Uti cuma ketawa-ketawa aja konspirasi semesta pake diba...

Lucid Dream

Aku tidak terlalu ingat tepatnya di mana, yang jelas atmosfernya sejuk, sejuk yang mengerikan, yang kesejukkannya seakan menusuk rusuk dan membuat bergidik. Cahayanya tidak terang, cenderung redup, namun cukup jelas untuk melihat matanya yang menatap sayu. "Would you," ia menghirup sisa-sisa oksigen dan keberanian yang tersisa di udara, "fall out of love?" Dia mati-matian tetap menatap tepat di kedua mataku, padahal aku tau butuh lebih dari keberanian untuk melontarkan kalimat itu setelah sedari tadi yang ia lakukan cuma diam, dan sibuk mencari entah apa pada dirinya sendiri. Pembenaran, mungkin. Detik itu jantungku melewatkan sekali denyutan. Entah kenapa dari dulu aku percaya kalau semesta telah mempersiapkan hari seperti ini, skenario terburuk dari mimpi terburuk sekalipun. Tetap saja, kata-kata itu seakan merusak sistem koordinasi sampai-sampai aku yakin sebentar lagi aku bisa terkena stroke ringan. Yang paling parah, rasanya seperti dihajar bertubi-tubi di bagi...

#flashfiction

"Who okayed this?" your nose wrinkled. My laughter burst as you protested against a trashy dubstep the radio just played. But you listened to it anyway, and complaining while the traffic light was still red. I laughed over the way you wrinkled your nose and frown like a grumpy little kid, in any second you would just gave me the stare and that smile that you've been holding will finally curved. There you go, smiling, and your laughter burst just as hard. There's these times when you'll never understand why I always laugh over how you frown. And those times when they'll never get it why you'll laugh right after I laugh at you about something irrelevant. The only thing we knew if we do so is just the way we instantly feel infinite....and lighten. We were never capable of knowing that life could be such a torment. Because we believe that every broken pieces are meant to be mend. There might be time when we'll cry or when the world is too chaotic, bu...