Kamu tau, kalau kamu selalu membuatku ingin berkata-kata? Meskipun hampir semua yang terlontar getir, tapi aku menyimpanmu dengan manis di antara lembaran kata yang tidak akan pernah kamu baca --yang kadang-kadang menggerogotiku dari dalam. Lebih baik tidak ada yang tau, termasuk juga kamu, karena memang tidak ada yang perlu tau. Dan sekonyol apapun ini terdengar, aku harap suatu saat kamu terbangun dari tidurmu, kemudian ada suatu rasa baru yang menyusup di rongga dadamu. Karena saat itu -untuk pertama kalinya- mimpi kita beresonansi. dari renungan sepanjang Cipularang
http://lisztomaniax.blogspot.com